MENGENAL CARA MEMBACA GRAFIK DALAM TRADING

Iklan

DomaiNesia

MENGENAL CARA MEMBACA GRAFIK DALAM TRADING

Kamis, 07 Januari 2021, Januari 07, 2021

Mengenal Grafik Trading & Variablenya  

Berbicara tentang analisa teknikal tentunya tidak lepas dari grafik (chart) yang digunakan untuk melihat pergerakan harga di market. Penggunaan chart ini sangat penting untuk memantau pergerakan harga dari berbagai aset di pasar finansial. Dari chart/ grafik ini jadi mempermudah trader untuk membaca dan mengetahui pola – pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya, lalu membuat analisa mengenai pergerakan harga yang akan terjadi di masa depan.  

Chart sebenarnya juga merupakan salah satu indikator trading. Dimana chart ini merekam jejak harga saat ini dan harga waktu lampau, dan divisualisasikan kedalam bentuk chart (grafik) yang terdiri dari dua variable. Dalam trading saham dan trading forex, kedua variable grafik tersebut berbentuk waktu (timeframe) dan harga (price).  

Waktu (timeframe), merupakan satuan waktu yang digunakan untuk menentukan rentang waktu pengamatan harga di market. Timeframe sendiri terbagi menjadi 9 bagian :  

M1 = 1 menit 

M5 = 5 menit 

M15 = 15 menit 

H1 = 1 jam 

H4 = 4 jam 

D1 = 1 hari 

W1 = 1 minggu 

MN = 1 bulan  

Nah dalam menganalisa market, trader akan menyesuaikan timeframe-nya sesuai dengan kebutuhan tradingnya. Seorang trader scalper biasanya menggunakan timeframe M1 atau M5, sedangkan swing trader lebih senang menggunakan timeframe hours dan daily (H4 dan D1). Dan tentunya pada trader yang main di jangka panjang akan menggunakan timeframe daily dan weekly.  

Jenis Grafik Yang Digunakan Trader  

Pada artikel lalu, dijelaskan bahwa ada beberapa jenis grafik yang digunakan oleh trader dalam membaca trend di market. Disini kita akan jelaskan lebih detail lagi mengenai jenis – jenis grafik tersebut.  

Line Chart/ Grafik Garis  

Merupakan salah satu jenis grafik (chart) yang menampilkan data histori harga dari suatu aset dengan tampilan visual berupa garis. Line chart menghubungkan harga penutupan dan harga pembukaan dari setiap satu periode timeframe. Jenis grafik ini merupakan yang paling sederhana diantara jenis grafik lainnya. Karena line chart hanya mengandalkan informasi closing price sebagai acuan pembentukan grafik.  

Walaupun menghubungkan antara open – close, line chart hanya menampilkan rata – rata dari kedua nilai harga tersebut dan menampilkan sedikit sekali data yang diperlukan untuk menganalisa market. Karena hal itulah sedikit sekali trader yang menggunakan line chart dalam menganalisa. Line chart cukup sering digunakan pada trading komoditas seperti minyak gold karena dapat memfilter tampilan pergerakan harga yang bergerak terlalu cepat.  

Cara membaca line chart pun cukup sederhana. Jika line chart menanjak, berarti sedang terjadi tren bullish. Line chart yang menurun, berarti sedang terjadi tren bearish. Dan jika posisi line chart mendatar, berarti sedang terjadi sideways.  

Bar Chart  

Dibanding dengan Line Chart, Bar Chart memberikan data dan informasi yang cukup lengkap mengenai harga pembukaan (open), penutupan (close), harga tertinggi (high) dan terendah (low) dalam suatu periode waktu tertentu. Karena informasi yang diberikan itulah bar chart disebut juga dengan OHLC Chart (Open – High – Low – Close).  

Dalam bentukannya, ujung atas dari chart ini merupakan harga tertinggi yang pernah ditradingkan dalam kurun waktu tertentu, dan ujung bawahnya adalah harga terendahnya. Garis vertikalnya merupakan rentang harga dalam periode waktu tertentu, dan garis horizontal kecil sebelah kiri adalah harga open dan kanan harga closenya.  

Secara simpelnya, bar chart itu tidak memiliki banyak teori yang rumit dalam penggunaannya. Trader biasanya hanya melihat posisi tertinggi dan terendah pada market untuk mendapatkan keuntungan. Bar chart cukup popular digunakan dikalangan trader Amerika, dibandingkan dengan trader – trader Asia yang lebih memilih Candlestick Chart dalam menganalisa market.  

Candlestick Chart  

Adalah jenis grafik yang paling populer penggunaanya oleh trader. Hampir semua trader baik dalam trading saham maupun trading forex menggunakan chart ini untuk menganalisa pasar finansialnya. Data dan informasi yang diberikan oleh chart sama lengkapnya seperti yang diberikan oleh bar chart. Namun memang tampilannya sangat berbeda sekali. Candlestick chart berbentuk seperti lilin ini memberikan informasi OHLC, dengan bentuk sumbu yang terdiri dari High & Low, dan batang lilin yang mewakili selisih harga Open & Close.  

Candlestick chart juga sangat cocok digunakan oleh trader pemula, karena akan sangat membantu sekali dalam menganalisa market. Trader mendapatkan banyak keuntungan dengan menggunakan candlestick chart, antara lain adalah :  

  • Candlestick chart mudah dibaca dan informasinya lengkap 
  • Memiliki pola dan pattern dengan nama yang berbeda, sehingga mudah diidentifikasi 
  • Sangat bagus untuk mengenali trend yang terjadi di market. Baik itu trend naik ke trend turun dan sebaliknya. 

Dari ketiga jenis grafik diatas, candlestick tetap menjadi pilihan nomor satu yang digunakan oleh trader. Karena memang informasi yang diberikan sangat lengkap dan tentunya mudah untuk dibaca. Selain itu candlestick chart dapat membentuk formasi atau pola – pola yang mengindikasikan titik balik pergerakan harga, sehingga sering dianggap sebagai signal trading berakurasi tinggi. 

Cara Membaca & Memahami Grafik Harga  

Didalam finansial market, semua harga dari sebuah aset atau instrument finansial bisa bergerak naik, turun maupun sideways (harga tidak bergerak). Lalu bagaimana kita bisa membaca pergerakan harga tersebut melalui sebuah grafik? Sebelumnya, trader harus mengetahui terlebih dahulu beberapa istilah yang sering digunakan saat membaca dan menganalisa market.  

1. Trend : dimana harga bergerak menuju kearah tertentu, bisa naik maupun turun. 

2. Range : dimana harga bergerak flat (sideways), tidak ada kenaikan ataupun penurunan. 

3. Uptrend/ Rally : harga bergerak naik. 

4. Downtrend : harga bergerak turun.  

Untuk membaca pergerakan harga di market kita juga membutuhkan penggunaan timeframe yang tepat, dan sesuaikan dengan tipe trading yang dilakukan. Seperti yang dijelaskan diatas, jika kita adalah tipe day trader pada trading saham, yang melakukan trading atau open position setiap semingu sekali, maka kita bisa menggunakan timeframe medium W1 – D1. Berikutnya carilah harga tertinggi dan harga terendah dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan timeframe yang ditentukan.  Gunakan juga indikator – indikator trading untuk membantu analisa, seperti indikator Moving Average atau indikator Stochastic dan lainnya.  

Nah itulah beberapa hal yang perlu kita ketahui dan pelajari mengenai grafik atau chart trading. Jika kita sudah bisa membaca grafik pergerakan harga di market, maka berikutnya akan menjadi lebih mudah bagi trader untuk menganalisanya. Sehingga trader bisa memprediksi apa yang akan terjadi pada pergerakan harga dikedepannya. 

TerPopuler